Pages

Subscribe:

Selasa, 22 Oktober 2013

Constraints Classification

Constraint ini di bedakan menjadi 2 yaitu :
1. Tuple constraint merupakan constraint yang bisa dievaluasi secara independen pada setiap tuple-nya.
2. Domain constraint  (value constraint) merupakan suatu constraint dengan referensi kepada nilai (value)           tertentu. Implementasi dari penggunaan domain constraint pada SQL adalah penggunaan klausa check
Suatu constraint dikatakan inter-relasional apabila melibatkan lebih dari satu relasi. Bentuk dari constraint ini adalah referential integrity.

Beberapa bentuk dari integrity constraint yaitu

1. Domain constraints
Merupakan bentuk integrity constraint yang paling sederhana. Setiap ada pemasukan data baru, maka akan langsung diperiksa oleh sistem. Domain constraint diterapkan pada atribut basis data sehingga sangat dimungkinkan beberapa atribut memiliki domain yang sama.
Untuk menciptakan domain baru dapat digunakan perintah create domain.
Contoh :
 create domain Dollar numeric (12,2)
 create domain Pound numeric (12,2)

Pada bahasa SQL juga terdapat klausa check yang bisa digunakan untuk memeriksa suatu kondisi nilai tertentu yang diinginkan. Berikut adalah contoh penggunaan klausa check pada perintah create domain.
Create domain HourlyWage numeric(5,2) constraint wage-value-test check (value>=4.00)
Perintah tersebut akan mengecek nilai dari domain HourlyWage harus ≥ 4.00

2. Referential Integrity
Merupakan aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu milik tabel-tabel yang berada dalam suatu basis data relasional untuk menjaga konsistensi data . Tujuannya adalah untuk menjamin dan memastikan agar entitas dalam suatu tabel yang menunjuk ke suatu pengenal unik pada suatu baris di tabel lain benar-benar menunjuk pada nilai yang memang ada.

Berdasarkan operasi yang dilakukan, integritas referensial dapat dibedakan menjadi penambahan (insert), penghapusan (delete), peremajaan (update). Integritas referensial membuat ketiga operasi di atas dapat dilaksanakan pada tabel yang memiliki relasi. Sehingga proses penghapusan ataupun peremajaan suatu kolom juga akan terjadi pada kolom tabel lain yang mempunyai referensi dengannya.

Dalam bahasa Data Definition Language SQL, kunci primer, kunci kandidat, dan kunci tamu, dapat dispesifikasikan sebagai bagian dari pernyataan SQL create table. Berikut merupakan contoh pembuatan tabel mata_kuliah.

create table mata_kuliah
    (kode_mk char(6) not null,
     mata_kuliah varcar(25),
     nip char(9),
     primary key (kode_mk),
     foreign key (nip) references dosen on delete cascade)

3. Assertion
Salah satu bentukdari Assertion adalah Domain constraint dan Referential integrity constraint. Assertion digunakan untuk mengekspresikan suatu kondisi basis data sesuai dengan yang kita inginkan. Seperti halnya prosedur, assertion diberikan nama tertentu sehingga bisa dibatalkan apabila ada kondisi tertentu yang menuntut perubahan struktur basis data. Pada beberapa basis data penggunaan kunci primer dan kunci tamu sudah cukup untuk menjaga integritas data. Tetapi pada beberapa kasus basis data diperlukan suatu constraint ataupun aturan yang lebih baik. Metode lain yang sering digunakan dalam pemeliharaan integritas adalah assertion dan trigger
Syntax dari definisi assertion adalah sebagai berikut.

create assertion AssertionName check (predicate)

Ketika assertion dibuat, maka sistem akan melakukan pengecekan validitas dari assertion yang dibuat. perubahan terhadap basis data hanya akan berlaku ketika tidak menyalahi assertion yang telah dibuat apabila assertion yang dibuat valid. Pengecekan validitas tersebut akan memakan biaya yang besar terutama apabila assertion yang dibuat cukup rumit, sehingga penggunaan dan pembuatan assertion harus dilakukan dengan hati-hati Karena itu tidak banyak developer sistem dan DBMS yang menyediakan fasilitas seperti berikut : 

Create assertion IC13 check
( ( Select min (s.status) from s ) > 4 );
Create assertion IC18 check
(not exists ( select * from P
                     where not ( P.Weight > 0.0 )));
Create assertion IC99 check
( not exists ( select * from P
            where P.color = ‘Red’
            and P.city <> ‘London’));
Create assertion IC49 check
( not exists ( select * from P, SP
            where P.P# = SP.P#
             and  ( P.weight * SP.Qty) > 20000));
Create assertion IC95 check
( not exists ( select * from S, SP
            where S.status < 20
            and S.S# = SP.S#
            and SP.Qty > 500 ));

5. Trigger
Merupakan suatu pemrograman PL/SQL yang mirip dengan procedure. Perbedaannya adalah aktivasinya, dimana procedure dapat dipanggil secara langsung sementara trigger dipanggil melalui pemicu yang berupa bahasa DML (Data Manipulation Language). Bahasa DML yang digunakan sebagai pemicu adalah insert, update dan delete.
Berikut merupakan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk merancang mekanisme trigger :
- Menspesifikasikan kapan trigger harus dieksekusi.
- Menspesifikasikan perintah yang akan dilaksanakan ketika trigger dijalankan


0 komentar:

Posting Komentar